Minggu, 07 Desember 2014

Kaikhusrau Jahan, Negarawan Ulung dari Bophal

Hajjah Nawab Begum Dame Sultan Kaikhusrau Jahan.
Hajjah Nawab Begum Dame Sultan Kaikhusrau Jahan.

Prestasi kepemimpinannya terdokumentasikan dengan apik.
Hajjah Nawab Begum Dame Sultan Kaikhusrau Jahan merupakan seorang Ratu yang memimpin Kerajaan Bophal, India, pada 1901-1926. Kaikhusrau lahir pada 9 Juli 1858 di Bophal.

Dia merupakan anak pertama dari Nawab Begum Sultan Shah Jahan dan ayahnya HH Nasir ud Daulah, Nawab Baqi Muhammad Khan Bahadur.

Kaikhusrau naik takhta pada 1901 setelah ibunya wafat. Ibunda Khaikhusrau naik takhta sejak berusia enam tahun, tepatnya pada 1844.

Namun pada 1960, kepemimpinan yang diakui oleh Inggris adalah yang dipimpin oleh neneknya, Sikandar Begum. Saat neneknya wafat 1868, ibunya kembali naik takhta. Kepemimpinan pun dilanjutkan oleh Kaikhusrau Jahan hingga 1926.

Seja menjadi Ratu atau Begum dalam Bahasa India, Kaikhusrau membawa pembaruan besar dibandingkan kepemimpinan ibu dan neneknya. Dia banyak mendirikan lembaga pendidikan.

Lembaga pendidikan tersebut merupakan pendidikan dasar yang khusus bagi anak perempuan tanpa dipungut biaya. Dia memulai pembangunan lembaga pendidikan sejak 1918.

Guna memajukan pendidikan, Kaikhusrau juga membangun institut teknik dan terus meningkatkan jumlah guru yang berkualitas. Sejak 1920, dia mendirikan Universitas Aligarh Muslim. Dia didaulat sebagai kanselir wanita satu-satunya atau rektor kehormatan di universitas yang sama.

Selain menjadi pionir dalam dunia pendidikan, Kaikhusrau juga mereformasi perpajakan, tentara, polisi, pengadilan, dan penjara. Pada bidang pertanian, dia ikut andil dalam memperluas daerah pertanian dan membangun irigasi yang lebih luas.

Dia juga membentuk departemen pekerjaan umum di setiap negara bagian untuk mengawasi kegiatan pembangunan. Selain itu, di bidang pemerintahan, dia memiliki inisiatif untuk membentuk Dewan Negara Eksekutif dan Legislatif pada 1922.




Meskipun negara yang dipimpin menganut sistem kerajaan, dia memulai pemilihan terbuka bagi wali kota. Pada 1914, dia menjadi presiden Asosiasi Muslim Wanita se-India.

Selain bidang pemerintahan dan pendidikan, dia pun mewariskan perubahan di bidang kesehatan masyarakat. Dia memulai untuk meningkatkan kesehatan masyarakat dengan merintis program inokulasi dan vaksinasi. Memperhatikan pasokan air bersih dan sanitasi yang berstandar.

Upaya perbaikan pemerintahannya tersebut dia bukukan dalam beberapa dokumen. Kaikhusrau sendiri yang menulis dokumen-dokumen tersebut sehingga dikenal sebagai penulis wanita yang produktif pada abad ke-19.

Beberapa buku yang ditulis olehnya, di antaranya Hidayat uz-Zaujan, Sabil ul-Jinan, Tandurusti (kesehatan), Bachchon ki Parwarish, Hidayat timardari, dan Maishat o Moashirat.

Setelah memerintah selama 25 tahun dia pun turun takhta. Kepemimpinannya kemudian digantikan oleh anak bungsu satu-satunya, Hamidullah Khan, pada 1926. Sang Ratu tutup usia empat tahun kemudian pada usia 71 tahun.

Dia meninggalkan tiga putra dan satu putri dengan suaminya HH Ali Jah Ihtishan ul Mulk Nasir ud Daulah Nawab Ahmad Ali Khan Bahadur Sultan Dulha Sahib Nawab Consort dari Bophal pada 1 Februari 1874.

Tiga putranya, di antaranya Kolonel Ali Jah Nawab Hafiz Sir Muhammad Nasrullah Khan Sahib Bahadur, Mayor Jenderal Al Haj Mohsin ul Mulk Nawab Hafiz Muhammad Ubaidullah Khan Sahib Bahadur, dan HH Sikander Saulat Iftikhar ul Mulk Muhammad Hafiz Nawab Hamidullah Khan Bahadur.

Sedangkan, dua putrinya bernama Sahibzadi bilqis Jahan Begum Sahiba Muzaffar dan Sahibzadi Asif Jahan Begum Sahiba.

Ratna Ajeng Tejomukti

Tidak ada komentar:

Posting Komentar